A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
tanggung jawab tang.gung ja.wab
[n] (1) keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb): pemogokan itu menjadi -- pemimpin serikat buruh; (2) Huk fungsi menerima pembebanan, sbg akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain
Referensi:
http://kamusbahasaindonesia.org/tanggung%20jawab/mirip
KamusBahasaIndonesia.org
Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
[n] (1) keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb): pemogokan itu menjadi -- pemimpin serikat buruh; (2) Huk fungsi menerima pembebanan, sbg akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain
Referensi:
http://kamusbahasaindonesia.org/tanggung%20jawab/mirip
KamusBahasaIndonesia.org
Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum Bahasa Besar Indonesia adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Adapun
tanggung jawab secara definisi merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung
jawab bersifat kodrati, yang artinya tanggung jawab itu sudah menjadi bagian
kehidupan manusia bahwa setiap manusia dan yang pasti masing-masing orang akan
memikul suatu tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Apabila seseorang tidak mau
bertanggung jawab, maka tentu ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan
tanggung jawab tersebut. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari
dua sisi, yaitu:
1. Dari sisi
yang berbuat
2. dari sisi
yang kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah
ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia
menyadari akibat baik atau buruk perbuatannyaitu, dan menyadari pula bahwa
pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau
meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui
pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
B. Macam-macam Tanggung Jawab
Tujuan
manusia berjuang itu untuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan
pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau
menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada
kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian
tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang
dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:
1) Tanggung
jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan
manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisa
kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga
tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang telah diatur
sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam-macam agama.
2) Tanggung jawab
terhadap diri sendiri
Tanggung jawab
terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
3)
Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga
merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu
anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut
nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan,
keselamatan dan kehidupan.
4)
Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada
hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan
kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia
harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia
disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab
seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
5)
Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu
kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu
negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat
berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung
jawab kepada Negara
C . PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud
tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan adalah perbuat baik untuk
kepentingan manusia itu sendiri
1. Pengabdian
Pengabdian
itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua
itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung
jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal
itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman
dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya
bantuan saja
2. Pengorbanan
Pengorbanan
berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian
pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak
mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang
tulus ikhlas semata-mata.
Perbedaan
antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas, karena adanya
pengabdian tentu ada pengorbanan .
Pengorbanan
merupakan juga bagian dari pengabdian. Segala sesuatu yang bersifat pengabdian,
pasti terdapat tindakan pengorbanan, sekecil apapun itu. Berbuat pengorbanan
itu bermacam-macam, dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat
juga berupa pengorbanan berbentuk jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas
tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian
lebih banyak mengarah kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak
menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga,
biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut
pengabdian.
Pengertian Tanggung Jawab dan Penerapannya
Tanggung
jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah, keadaan wajib menaggung segala
sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia
adalah berkewajiban menaggung, memikul,menanggung segala sesuatunya,dan
menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan .
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan .
Artikel.
Manusia
bertanggungjawab terhadap tindakan mereka. Manusia menanggung akibat dari
perbuatannya dan mengukurnya pada berbagai norma. Di antaranya adalah nurani
sendiri, standar nilai setiap pribadi. Norma-norma nilai ini dapat dibentuk
dengan berbagai macam cara.
Kehidupan
bersama antar manusia membentuk norma selanjutnya, yakni aturan-aturan, hukum-hukum
yang dibutuhkan suatu masyarakat tertentu. Dalam negara-negara modern
aturan-aturan atau hukum-hukum tersebut termaktub dalam sebuah sistem hukum dan
sama bagi semua warga. Apabila aturan-aturan ini dilanggar yang bersangkutan
harus memperoleh hukuman atau sanksi. Jika ia misalnya merugikan hak milik
orang lain maka ia menurut Kitab Hukum Federal Jerman wajib mengganti kerugian
yang ditimbulkan. Pengadilan dapat menghukum sikap yang bersalah (pelanggaran)
berdasarkan KUHP.
Tanggungjawab
dan Individu
Pada
hakikatnya hanya masing-masing individu yang dapat bertanggungjawab. Hanya
mereka yang memikul akibat dari perbuatan mereka. Oleh karenanya, istilah
tanggungjawab pribadi atau tanggungjawab sendiri sebenarnya “mubajir”.
Suatu
masyarakat yang tidak mengakui bahwa setiap individu mempunyai nilainya sendiri
yang berhak diikutinya tidak mampu menghargai martabat individu tersebut dan
tidak mampu mengenali hakikat kebebasan.
Friedrich
August von Hayek
Semua
bentuk dari apa yang disebut dengan tanggungjawab kolektif mengacu pada
tanggungjawab individu. Istilah tanggungjawab bersama umumnya hanyalah
digunakan untuk menutup-nutupi tanggungjawab itu sendiri.
Dalam
tanggungjawab politis sebuah masalah jelas bagi setiap pendelegasian kewenangan
(tanggungjawab). Pihak yang disebut penanggungjawab tidak menanggung secara
penuh akibat dari keputusan mereka. Risiko mereka yang paling besar adalah
dibatalkan pemilihannya atau pensiun dini. Sementara sisanya harus ditanggung
si pembayar pajak. Karena itulah para penganut liberal menekankan pada
subsidiaritas, pada keputusan-keputusan yang sedapat mungkin ditentukan di
kalangan rakyat yang notabene harus menanggung akibat dari keputusan tersebut.
Tanggungjawab
dan kebebasan
Kebebasan
dan tanggungjawab tidak dapat dipisahkan. Orang yang dapat bertanggungjawab
terhadap tindakannya dan mempertanggungjawabkan perbuatannya hanyalah orang
yang mengambil keputusan dan bertindak tanpa tekanan dari pihak manapun atau
secara bebas. Liberalisme menghendaki satu bentuk kehidupan bersama yang
memungkinkan manusianya untuk membuat keputusan sendiri tentang hidup mereka.
Karena itu bagi suatu masyarakat liberal hal yang mendasar adalah bahwa setiap
individu harus mengambilalih tanggungjawab. Ini merupakan kebalikan dari konsep
sosialis yang mendelegasikan tanggungjawab dalam ukuran seperlunya kepada
masyarakat atau negara.
Kebebasan
berarti tanggungjawab; Itulah sebabnya mengapa kebanyakan manusia takut
terhadapnya.
George
Bernard Shaw
Persaingan
yang merupakan unsur pembentuk setiap masyarakat bebas baru mungkin terjadi
jika ada tanggungjawab individu. Seorang manusia baru akan dapat menerapkan
seluruh pengetahuan dan energinya dalam bentuk tindakan yang efektif dan
berguna jika ia sendiri harus menanggung akibat dari perbuatannya, baik itu
berupa keuntungan maupun kerugian. Justru di sinilah gagalnya ekonomi terpimpin
dan masyarakat sosialis: secara resmi memang semua bertanggungjawab untuk
segala sesuatunya, tapi faktanya tak seorangpun bertanggungjawab. Akibatnya
masih kita alami sampai sekarang.
Tanggungjawab
sosial
Dalam
diskusi politik sering disebut-sebut istilah tanggungjawab sosial. Istilah ini
dianggap sebagai bentuk khusus, lebih tinggi dari tanggungjawab secara umum.
Namun berbeda dari penggunaan bahasa yang ada, tanggungjawab sosial dan
solidaritas muncul dari tanggungjawab pribadi dan sekaligus menuntut kebebasan
dan persaingan dalam ukuran yang tinggi.
Untuk
mengimbangi “tanggungjawab sosial” tersebut pemerintah membuat sejumlah sistem,
mulai dari Lembaga Federal untuk Pekerjaan sampai asuransi dana pensiun yang
dibiayai dengan uang pajak atau sumbangan-sumbangan paksaan. Institusi yang
terkait ditentukan dengan keanggotaan paksaan. Karena itu institusi-institusi
tersebut tidak mempunyai kualitas moral organisasi yang bersifat sukarela.
Orang yang terlibat dalam organisasi-organisasi seperti ini adalah mereka yang
melaksanakan tanggungjawab pribadi untuk diri sendiri dan orang lain.
Semboyan
umum semua birokrat adalah perlindungan sebagai ganti tanggungjawab.
Carl
Horber
Pada
akhirnya tidak ada yang bertanggungjawab atas dampak-dampak dari penagaruh
politik terhadap keamanan sosial. Akibatnya ditanggung oleh pembayar pajak dan
penerima jasa.
Tanggungjawab
terhadap orang lain
Setiap
manusia mempunyai kemungkinan dan di banyak situasi juga kewajiban moral atau
hukum untuk bertanggungjawab terhadap orang lain.
Secara
tradisional keluarga adalah tempat dimana manusia saling memberikan
tanggungjawabnya. Si orang tua bertanggungjawab kepada anaknya, anggota
keluarga saling tanggungjawab. Anggota keluarga saling membantu dalam keadaan
susah, saling mengurus di usia tua dan dalam keadaan sakit. Ini khususnya
menyangkut manusia yang karena berbagai alasan tidak mampu atau tidak mampu lagi
bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri secara penuh. Ini terlepas dari
apakah kehidupan itu berbentuk perkawinan atau tidak.
Tanggungjawab
terhadap orang lain seperti ini tentu saja dapat diterapkan di luar lingkungan
keluarga. Bentuknya bisa beranekaragam. Yang penting adalah prinsip sukarela –
pada kedua belah pihak. Pertanggungjawaban manusia terhadap dirinya sendiri
tidak boleh digantikan dengan perwalian.
Tanggungjawab
dan risiko
Dalam
masyarakat modern orang berhadapan dengan berbagai risiko. Risiko itu bisa
membuat orang sakit dan membutuhkan penanganan medis yang sangat mahal. Atau
membuat orang kehilangan pekerjaan dan bahkan harta bendanya.
Ada
berbagai cara untuk mengamankan dari risiko tersebut, misalnya dengan asuransi.
Untuk itu tidak diperlukan organisasi pemerintah, melainkan hanya tindakan
setiap individu yang penuh tanggungjawab dan bijaksana.
Menurut pendapat
saya, sifat tanggung jawab merupakan salah satu sikap terpuji yang ada pada
diri manusia. Sikap terpuji atau sikap tanggung jawab tersebut dapat terus
membaik ataupun dapat tergeser dari setiap individu akibat faktor eksternal.
Karena tanggung jawab pasti berada didalam diri manusia dan kita tidak bisa
melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung
jawab. Menurut saya tanggung jawab bisa dikelompokkan menjadi 2 hal, yang
pertama yaitu tanggung jawab kepada diri sendiri. Baik buruknya sesuatu
kejadian yang terjadi pada diri kita dipertanggung jawabkan oleh diri kita,
bukan oleh orang lain dan tidak menyalahkan siapapun ataupun yang paling buruk
adalah menyalahkan takdir. Kita mempunyai tanggung jawab kepada diri kita,
berusaha semampunya adalah kunci agar kita dapat mempertanggung jawabkan semua
perbuatan kita di dunia ini. Yang kedua adalah tanggung jawab kepada orang lain
dan lingkungan sekitar, manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang
lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai
kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Seperti contoh jika
mencemooh orang lain atau menjelekkan nama baik orang lain maka bisa saja orang
itu tidak terima dan sebagai akibatnya dia bisa saja mengancam kita atau
perlakuan apapun yang bisa berakibat fatal dan kita harus mempertanggung
jawabkan apa yang telah kita perbuat itu. Jika kita tidak melakukan tanggung
jawab kepada orang lain jangan harap suatu saat kita menuntut orang lain untuk
bertanggung jawab kepada kita. Sama halnya dengan jika kita berlaku adil, maka
orang lain pun akan berlaku adil kepada kita. Karena seperti yang sering kita
dengar “Barang siapa yang berbuat kebaikan, walau sebesar biji atom, dia akan
melihatnya. Dan barang siapa yang berbuat kejelekan, walau sebesar biji atom,
maka ia akan melihatnya pula”
Sumber :
http://kamusbahasaindonesia.org/tanggung%20jawab/mirip
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/06/12/mengenal-arti-kata-tanggung-jawab-567952.html
Sumber :
http://kamusbahasaindonesia.org/tanggung%20jawab/mirip
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/06/12/mengenal-arti-kata-tanggung-jawab-567952.html
0 komentar:
Posting Komentar