Pages

Senin, 23 September 2013

DESAIN GRAFIS

Desain grafis


Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar
untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis,
teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang
bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art.
Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan,
metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang
digunakan (disain).
Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk
di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

Pada tahun , Henry Cole menjadi salah seorang yang paling berpengaruh dalam
pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang pentingnya desain
dalam sebuah jurnal yang berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia
menyelenggarakan The Great Exhibition sebagai perayaan atas munculnya teknologi
industri modern dan desain bergaya Victoria.
Dari tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan
buku karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and Crafts , dan membuat buku
dengan desain yang lebih bagus dan elegan untuk dijual kepada orang-orang kaya.
Morris membuktikan adanya potensi pasar untuk produk-produk desain grafis. Morris
juga mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya –karya Morris dan
karya dari pergerakan Private Press secara langsung mempengaruhi Art Nouveau,
dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan desain grafis pada awal
abad ke 20.
Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New
Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins,
seorang desainer buku Amerika.
Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama
yang menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya
The signage in the London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern
yang menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916.
Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi
individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia
nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot,
logo, menu, dll.
Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928 dalam
bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo
Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah tipografer yang berpengaruh besar dalam ilmu desain
grafis yang kita kenal sekarang ini. Mereka mempelopori teknik produksi yang digunakan
sepanjang abad ke 20. Pada tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak
pengakuan dan mulai banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan
desain grafis meningkat pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk.
Perpindahan Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa
pengaruh besar pada desain di Amerika. Nama- nama yang terkenal diantaranya Adrian
Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand(yang dari akhir 1930-an
sampai kematiannya pada tahun 1996 menggunakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya
 padaiklan dan desain logo.
Perkembangan industi desain grafis tumbuh seiring dengan perkembangan konsumerisme.
Hal ini menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain yang tertuang dalam First Things
First manifesto yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1964 dan diterbitkan kembali
pada tahun 1999 di majalah Émigré. Konsumerisme terus tumbuh, sehingga terus
memacu pertumbuhan ilmu desain grafis. Hal ini menarik para praktisi desain grafis,
beberapa diantaranya adalah : Rudy VanderLans, Erik Spiekermann,
Ellen Lupton and Rick Poynor.


A.1 Sejarah awal


Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan
manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign & simbol) yang berwujud
gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar mendahului tulisan karena
gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam
(flora, fauna,landscape dan lain-lain). Tulisan/ aksara merupakan hasil konversi
gambar, bentuk dan tata aturan komunikasinya lebih kompleks dibandingkan
gambar. Belum ada yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan
gambar sebagai media komunikasi. Manusia primitif sudah menggunakan
coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya
seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis.
Lambang/ aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia
(+ 1000 tahun SM), yang saat itu menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian
disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan
mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan kerajaan Romawi di abad
pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam
sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama,
serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya bangsa Romawi
menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B, C, D, E, F,
G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z
ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal
dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad
pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua,
buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak
belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan
tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu
berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai
buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja
para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil
yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi
lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat mempercepat
kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah
dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang
lebih banyak diatas satu halaman buku.


A.2 Era Cetak


Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah
peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada
 tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi
mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai
disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan
anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan
 produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi
bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal
Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible”
atau disebut “Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible”
yang diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut
 telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama
untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi).
 Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon. Seniman
besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”.

                                                                                                                     
















Johannes Gutenberg (1398-1468)



Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan
teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan
 tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak
datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak.
Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu
litho. Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara
 lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan
 dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya
 perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai
 “The Golden Age of The Poster”.
Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules
 Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898),
 “La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896),
“Enu des Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de
Toulouse Lautrec dan Eugene Grasset.


A.3 Perkembangan Lebih Lanjut


Berikut ini merupakan peristiwa-peristiwa penting di dunia yang berperan
 dalam sejarah perkembangan desain grafis.

1851, The Great Exhibition

Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga
 Oktober 1851, pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini
menonjolkan budaya dan industri serta merayakan teknologi industri
dan disain. Pameran digelar dalam bangunan berupa struktur besi-tuang
dan kaca, sering disebut juga dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.

                      lustrasi Crystal Palace





      Buku optik dari Great Exhibition



1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec

Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri
Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke sembilan
belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati
terhadap ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh
 Alois Senefelder pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu
tercapainya peleburan industri dan seni.

                                                                                                                             Poster Aristide Bruant

  









1910, Modernisme

Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat Barat.
 Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah "Form follow Function"
 yang di lontarkan oleh Louis Sullivan.Symbol terkuat dari kejayan modernisme
adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya.
Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan “bahasa mesin”, sehingga karya-karya
 tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan
 “estetika mesin”.

1916, Dadaisme

Suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-1923) yang dikembangkan
mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan suatu
kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik.
Dadaisme membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit
keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang
sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan.

1916, De Stijl

Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan
disain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan
oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat,
menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris.
Gambar dibawah adalah Red and Blue Chair yang dirancang oleh Gerrit Rietveld.

                                                                                                                            The Red and Blue Chair 
















1918, Constructivism

Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920,
yang ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan object
geometris. Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan moderen
melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur dalam
blok asimetris.

                                                                                                                        Model dari Menara Tatlin, suatu monumen untuk Komunis
















Internasional.


1919, Bauhaus

Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal
Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus
memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Duni Pertama,
dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan.


1928-1930, Gill Sans

Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe
huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf
sans serif dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai
yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility).


1931, Harry Beck

Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah
London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan
 abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan
 pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke
stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.


1950s, International Style

International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an
seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun
1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif
menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi
universal daripada ungkapan pribadi.



        Sampul buku dari Taschen

1951, Helvetica

Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah
salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan
 bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf
Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah
menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model
ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.


                                                                                                                          Sampul buku Helvetica
















1960s, Psychedelia and Pop Art

Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur
 menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari.
Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi
perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah poster
karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp
dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar.


                                                                                                                         Poster karya Milton Glaser



















1984, Émigré

Majalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan
komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop
publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk
eksperimen tipografi.


                                                                                                                          Sampul Majalah Émigré
















sumber :

0 komentar:

Posting Komentar